Dalam artikel saya kali ini akan membahas tip-tips yang akan membantu anda –para orangtua- mendesain kamar untuk buah hati tercinta. Umumnya anak-anak akan merasa takut jika tidur sendiri kebanyakan dari mereka akan berimajinasi hal-hal yang menyeramkan akan terjadi di tengah malam. Tetapi membiarkan anak tidur sendirian dapat melatih mereka menjadi lebih berani dan bertanggung jawab. Dengan memiliki kamar sendiri si anak akan lebih terorganisir untuk menata dan membersihkan barang-barang pribadi mereka. Nah, untuk meminimalisasi imajinasi anak akan hal-hal menyeramkan kita sebagai orang tua bisa mendesain kamar sesuai dengan karakter dan kemauan si anak. Atau anda juga bisa membagi satu kamar untuk si kakak dan adik agar mereka tidak merasa sendirian dan takut ketika harus berpisah ranjang dengan anda.
Tidak perlu mendesain atau menata kamar dengan ide yang rumit, cukup perhatikan beberapa tips berikut ini.
- Luas Area Tempat Tidur Anak
Dalam ruangan tersebut akan dibagi untuk dua tempat tidur. Dengan kata lain, akan ada dua kamar dalam satu ruang. Oleh sebab itu, ukur dan bagi luas ruang dengan adil kemudian desain berdasarkan area tersebut. Hal ini juga penting untuk menghindari kecemburuan antaranak. Di area tersebut pula, tata tempat tidur dan barang anak lainnya, susun dengan rapi hingga ruangan tetap nyaman serta tidak terlihat sesak. Bila ukuran ruang tidak luas, pertimbangkan pula berbagai furnitur dan barang yang akan ditempatkan.
- Desain Sesuai Karakter Anak
Dalam ruangan tersebut, desain kedua area tempat tidur secara berbeda. Sesuaikan dengan karakter dan kesukaan anak. Ruangan dapat dicat dengan dua warna atau menggunakan seprai dengan motif dan warna yang tidak sama pula. Desain yang berbeda dapat memberi dua identitas sekaligus kesan seolah ada dua ruang dalam satu tempat, serta dapat menjadi pembeda yang natural.
- Tentukan Pembatas dalam Ruang
Pembatas merupakan hal yang penting. Meski mendesain setiap area tempat tidur secara berbeda sudah dapat memberi kesan dua ruang, hal tersebut tidak cukup memberi batas antar-space. Karena itu, ruangan membutuhkan benda nyata sebagai pembatas. Hal ini penting, tidak hanya untuk menunjukkan ada dua area yang berbeda, tetapi juga untuk memberi privasi pada setiap anak. Pembatas tersebut sebaiknya bukan material permanen, seperti tembok, cukup tentukan batas dengan tirai atau meja belajar. Usahakan untuk tidak menggunakan pembatas yang dapat “memakan tempat” dan manfaatkan furnitur atau barang yang memang sudah ada.
- Pilih Furnitur dan Barang Lainnya dengan Bijak
Bila ruangan kecil, sangat penting untuk tidak memenuhinya dengan berbagai barang. Karena itu, usahakan untuk tidak menempatkan banyak barang yang tidak perlu. Akan lebih mudah lagi, bila anak dapat berbagi benda atau furnitur bersama. Misal, dibandingkan dengan dua meja belajar, sebaiknya gunakan satu meja yang cukup panjang dan letakkan dalam kamar. Meja tersebut dapat digunakan untuk kedua anak dan dapat dimanfaatkan pula sebagai pembatas. Namun, bila anak tidak mau, pilih barang dan furnitur inti, seperti lemari atau tempat tidur, serta beberapa aksesori untuk menghemat tempat.
- Penataan
Penataan menjadi penting untuk area kamar yang tidak terlalu luas. Tidak hanya agar ruang tetap menyenangkan untuk dipandang, tetapi juga agar setiap barang dapat diletakkan dengan rapi. Penempatan tempat tidur atau furnitur setiap anak tidak harus sama. Penataan kamar juga dapat disesuaikan dengan karakter anak. Cobalah berkreasi dalam menata tempat tidur kedua anak untuk hasil yang terbaik.
Demikian tips-tips untuk mendesain kamar untuk anak. Semoga bermanfaat.